Selasa, 27 Mei 2014

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR MANUSIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial dan subsistem dari system kehidupan, manusia tidak dapaat terlepas dari lingkungannya. Manusia perlu menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan untuk menyesuaikan diri manusia bergantung pada bagaimana manusia melakukan komunikasi antarpribadi atau melakukan hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, manusia hanya akan menjadi apa dan siapa, bergantung dengan siapa ia bergaul dan dihidarkan dari terjadinya kesalahan-kesalahan (negligence).




B.   Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud dengan hubungan antar manusia ?
2.    Apa saja tujuan hubungan antar manusia?
3.    Apa saja tehnik hubungan antar manusia?
4.    Apakan yang dimaksud konsep diri menurut teori Johan Window?
C.   Tujuan Makalah
1.       Mengetahui yang dimaksud dengan hubungan antar manusia
2.       Mengetahui tujuan hubungan antar manusia
3.       Mengetahui tekhnik hubungan antar manusia
4.       Mengetahui yang dimaksud konsep diri menurut teori Johan Window


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hubungan antar manusia
Hakikat dari hubungan antar manusia adalah komunikasi antar pribadi. Hubungan antar manusia sebenarnya dilandaskan pada adanya kepentingan-kepentingan individual. Hubungan antar manusia diartikan sbagai suatu proses interaksi antar individu untuk mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu keserasian,keselarasan, dan kebahagiaan dalam tatanan kehidupan manusia.
Kualitas hubungan antar manusia ditentukan oleh model individu dalam menerapkannya. Teori (model) dan kualitas hubungan antar manusia digolongkan menjadi tiga yaitu tradisional (pertukaran sosial), peran, dan permainan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1.    Teori tradisional
Merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan masing-masing personalnya bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. Kaidah dari teori tradisional selalu dikaitkan dengan hubungn antar manusia yang harus didasarkan pada pertimbangan untung dan rugi.
2.    Teori peran
Teori ini lebih menekan dapa suatu pergaulan social dengan scenario yang sudah disusun dimasyarakat. Setiap hubungan antar manusia diatur oleh tatanan kehidupan yang ada dimasyarakat dan masyarakat tersebut mengatur bagaimana setiap manusia harus berperan dalam pergaulan sehari-hari. Teori peran mempertimbangkan keselarasan (harmonisasi) dalam kehidupan sehari-hari. Apabila manusia sebagai individu dapat mematuhi tatanan tersebut, maka kehidupannya akan menuju pada suatu keadaan yang harmonis. Sebaliknya, apabila menylahi atau tidak sesuai, maka akan dicemooh
3.    Teori permainan
Memperhatikan fase manusia sepanjang siklus kehidupannya, dimulai sejak masa kanak-kanak, dewasa, sampai tua. Pada masa kanak-kanak, hubungan cenderung bersifat manja. Pada masa dewasa, pergaulan atau hubungan antar manusia menjadi suatu kesadaran, tanggung jawab, dan lugas. Dimasa ini, manusia akan menyadari akibaat dan risiko dari suatu hubugan. Sedangka pada masa tua, manusia akan memaklumi kesalahan orang lain dan hubungan diartikan sebagai suatu perasaan saling menyayangi.

 HAM dalam arti luas yaitu komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain. Human Relations ini dilakukan dimana saja —> di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya. Menurut Beberapa Pakar hubungan antar manusia yaitu:
1.   Cabot dan Kahl(1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2.   H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
3.   Keith DavisHuman Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4.   Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.
Prosesinteraksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.

B.   Tujuan hubungan antar manusia
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis. Dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.
Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan serta mengurangi kesepian, mendapat rangsangan, mendapat pemahaman diri (seft-knowledge), serta memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.
Tujuan HAM lainnya adalah:
o   Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor social dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
o   Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
o   Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
o   Menumbuhkan sikap kerjasama.
o   Menghilangkan sikap egois / paling benar.
o   Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

C.     Tekhnik-tekhnik hubungan antar pribadi
Dalam membina hubungan antar manusia ada lima kualitas atau ancaman umum yang harus dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (suppotiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
a.    Keterbukaan
Mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antar pribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi. Hal ini bukanlah berarti bahwa seseorang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya kepada orang lain. Sebaliknya, harus ada kesediaan membuka diri atau mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu pada kesediaan seseorang untuk bereaks secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya akan menjenuhkan apabila melakukan hubungan dengan orang lain. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasan dan pikiran merupakan milik individu dan harus dipertanggungjawabkan.
b.    Empati
Menurut Backrac (1976), empati adalan kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Jadi dapat dikatakan, berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kondisi yang sama, merasakan perasaan yang sama, dengan cara yang sama. Bersimpti, dipihak lain, adalah merasakan bagi orang lain, misalnya ikut larut dalam kesedihan orang lain.
Orang yang empati mampu memahami motifasi, pengalaman, perasaan, sikap, harapan, dan keinginan orang lain. Dengan empati yang tinggi mka seseorang akan mampu melakukan hubungan antar manusia dengan baik. Langkah pertama dalam mencapai empati adalah menahan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Kedua, semakin banyak seseorang mengenal orang lain (keinginan, pengalaman, kemampuan, ketakutan, dan sebagainya) maka semakin mampu ia melihat apa yang dilihan dan merasakan seperti apa yang dirasakan orang lain. Ketiga, cobalah merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain dari sudut pandangnya. Mendalami peran orang lain tersebut dalam pikiran, dapat membantu melihat dunia lebih dekat dengan apa yang dilihat orang tersebut.
Empati dapat dilakukan baik secara verbal maupun nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat mengomunikasikan empati dengan memperlihatkan keterlibatan aktif orang lain melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang sesuai; konsentrasi terpusat melalui kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian dan kedekatan fisik; serta sentuhan atau belaian yang sepantasnya. Sedangkan secara verbal, empati dapat dilakukan dengan merefleksi, membuat pertanyaan tentative, mempertanyakan pesan yang berbaur, dan melakukan pengungkapan diri.
c.    Sikap mendukung
Hubungan antar manusia yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Hubungan yang terbuka dan empati tidk dapat terbina dalam suasana yang tidak mendukung. Sikap mendukung dapat dilakukan dengan deskriptif bukan evaluative, spontanitas bukan strategis dan provisional bukan sangat yakin.
Deskriptif bukan evaluative membantu terciptanya sikap mendukung hubungan antar manusia. Sikap deskriptif dapat dilakukan dengan menjelaskan apa yang terjadi, perasaan, dan bagaiman suatu hal terkait dengan pihak lain.
Sepontanitas membantu menciptakan suasana mendukung. Orang yang spontan dalam berkomunikasi dan berterusterang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama pula (terusterang dan terbuka). Sebaliknya, apabila seseorang menyembunyikan perasaan yang sebenarnya dan mempunyai rencana tersembunyi, maka pihak lain akan bereaksi defensive.
Provisional artinya bersikap pentatif dan berpikir terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan. Provisional artinya terbuka, denggan kesadaran penuh, serta bersedia mengubah sikap dan pendapat.
d.    Sikap positif
Sikap positif dapat dilakukan dengan dua cara, yaiitu menyatakan sikap positif dan secara positif mendukung orang untuk melakukan hubungan antar manusia. Sikap positif mengacu pada dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikassi interpesonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri. Kedua, perasaan positif sangat pennting untuk melkukan hubungan antar manusia secara efektif.
Dorongan (stroking) atau dukungan berkapoitan dengan sikap positif. Perilaku mendukung akan menunjukan penghargaan, keberadaan, dan pentingnya seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Dukungan positif biasanya dilakukan dengan memberi pujian atau penghargaan serta akan mendukung citra pribadi seseoran dan jauh dari rasa kebencian.
e.    Kesetaraan
Hubungan antarmanusia akan lebih efektif apabila berada dalam suasana setara, artinya harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam hubungan antar manusia, kesetaraan akan menghindarkan diri dari ketidakk-sependapatan dan konflik. Konflik dianggap sebagai suatu upaya untuk memahami perbedaan. Kesetaraan tidak berarti harus menerima dan menyetujui semua perilaku verbal dan nonverbal orang lain. Kesetaraan berarti menerima pihak lain dan memberikan penghargaan positif secara tidak bersyarat kepada orang lain.
D.     Konsep diri teori Johary Windows

Konsep diri menurut Stuart dan Laraia (2001), konsep diri adalah semua nilai, ide, perasaan, pikiran, dan keyakinan yang kuat tentang diri sendiri yang mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Sedangkan, Keliat (1992) mengemukakan bahwa konsep diri adalah persepsi individu tentang karakteristik dan kemampuannya, interaksi dengan  orang lain dan lingkungannya, serta nilai yang berkaitan dengan pengalaman/objek/tujuan/ide.
MODEL JOHARI WINDOW ( JENDELA JOHARI )
Model jendela Johari (Johari Window) menggambarkan tentang perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang melalui gambar berikut :Text Box: JOHARI WINDOW
(Jendela Johari)


Diri Terbuka (diketahui diri sendiri dan orang lain)

Diri Buta ( tidak diketahui diri sendiri, tapi diketahui orang lain)
Diri Tersembunyi/Rahasia (diketahui diri sendiri, tapi tidak diketahui orang lain)
Diri Gelap ( tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain )
Kuadran 1 (diri terbuka -  open) adalah kuadran yang  terdiri atas perilaku, pikiran, dan perasaan yang diketahui oleh individu dan orang lain disekitarny. Kuadran 2 (diri buat – blind) disebut kuadran buta karena hanya diketahui oleh orang lain. Kuadran 3 (diri tersembunyi atau rahasia – hidden) disebut rahasia karena hanya diketahui oleh individu tersebut. Kuadran 4 (diri gelap – unknown) disebut kuadran yang tidak diketahui atau gelap karena berisi aspek-aspek diri yang tidak diketahui oleh individu tersebut dan orang lain. Tiga prinsip yang dapat diambil dari Johari Window adalah sebagai berikut :
1.    Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain.
2.    Jika kuadran 1 adalah yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya kurang.
3.    Kuadran 1 paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran diri tinggi.

Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut.
Johari Window memandang Konsep Diri sebagai Komunikasi yg digunakan dalam kegiatan sehari-hari yg dilaksanakan individu berhubungan erat dengan prilaku itu sendiri. Komunikasi jg berkaitan dengan asumsi manusia. JOHARI WINDOW memiliki 4 konsep dalam teorinya.
Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang.
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi gerogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita.

BAB III
PENUTUP
                                                                                
A.            Kesimpulan

Hubungan antarmanusia merupakan pengalaman belajar bersama dan pengalaman perbaikan diri baik bagi bidan maupun klien.
Hakikat dari hubungan antar manusia adalah komunikasi antar pribadi. Hubungan antar manusia sebenarnya dilandaskan pada adanya kepentingan-kepentingan individual. Hubungan antar manusia diartikan sbagai suatu proses interaksi antar individu untuk mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu keserasian,keselarasan, dan kebahagiaan dalam tatanan kehidupan manusia.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis.

B.     Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus melakukan hubungan antar manusia atau komunikasi dengan baik kepada klien (pasien) ataupun kepada sesama tenaga medis lainnya. Agar terjalin komunikasi yang
















DAFTAR PUSTAKA

Yulifah, Rita dan Tri Johan Agus Yuswanto.2009.Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan. Jakarta:salemba medika.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar